Apakah kalian tahu 
10 hewan yang masuk surga??? berikut adalah daftar hewan yang masuk 
surga berserta penjelasannya, sebenarnya beberapa hewan ini masih 
mempunyai jasa terhadap Nabi dan Rasulullah SAW utusan Allah SWT, untuk 
lebih jelas silahkan terus membaca,,,
 
Mereka menambah lagi, “Cuba kamu 
keluarkan seekor unta dari batu besar itu,” kata mereka sambil menunjuk 
ke arah sebuah batu besar sambil tersenyum sinis. Mereka juga telah 
menerangkan sifat-sifat unta yang dikehendaki.
Kaum Tsamud cukup yakin bahawa Nabi 
Saleh tidak mampu memenuhi permintaan mereka itu. Sebaliknya Nabi Saleh 
menjawab dengan tenang.
“Baiklah, sekiranya aku dapat memenuhi
 permintaan kamu itu, adakah kamu akan beriman kepada Allah dan menerima
 ajaranku? Adakah kamu akan mengaku bahawa aku adalah utusan Allah?”
“Baiklah, kami akan beriman kepada Allah dan akan menerima segala ajaran kamu,” jawab mereka.
Setelah satu persetujuan dimeterai, 
maka Nabi Saleh telah menunaikan solat. Baginda memohon kepada Allah 
agar mengkabulkan permintaannya seperti yang dituntut oleh kaum Tsamud. 
Baginda juga berdoa semoga kaum itu akan kembali ke jalan yang benar 
selepas melihat bukti tersebut.
Allah Maha Berkuasa. Dengan sekelip 
mata sahaja Allah telah mengkabulkan doa Nabi Saleh. Batu besar tadi 
telah merekah dan terbelah. Lalu keluarlah seekor unta betina yang 
besar. Unta itu mempunyai semua sifat yang disebutkan oleh kaum Tsamud.
Maka, tercenganglah semua kaum Tsamud 
yang melihat kejadian itu. Sebahagian daripada mereka mula mengakui 
kenabian Nabi Saleh. Salah seorang daripada mereka ialah seorang 
pemimpin kaum Tsamud yang bernama Junda bin Amru. Akan tetapi, 
sebahagian yang lain masih enggan beriman. Mereka tetap degil dan 
sombong.
kalo yang ini saya gak dapet kisahnya towers,
cuma pas saya cari dapet potongan surah adz-dzariyat
“Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) 
cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan? 
(Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaama".
 Ibrahim menjawab: "Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak 
dikenal." Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian 
dibawanya daging anak sapi gemuk. Lalu dihidangkannya kepada mereka. 
Ibrahim lalu berkata: "Silahkan anda makan." (Tetapi mereka tidak mau 
makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata:
 "Janganlah kamu takut", dan mereka memberi kabar gembira kepadanya 
dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak).” (QS. Adz Dzariyat: 
24-30)
...Nabi Ibrahim yang dikatakan 
memiliki kekuatan 40 kali manusia biasa, dengan pisau yang tajam, maka 
menyembelih anaknya (Ismail) dan Allah melihat kepatuhan Ibrahim, maka 
Allah mengirimkan malaikat Jibril untuk menggantikan posisi Ismail 
dengan kambing gibasy yang gemuk, dengan sekejab saja, ternyata yang 
putus kepalanya adalah kepala kambing gibasy itu dan Ismailpun 
diselamatkan oleh Malaikat Jibril atas perintah Allah SWT. Allahu Akbar,
 Allahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillaahi Hamd. Dari peristiwa itu telah 
menjadi syari’at ummat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam untuk 
melaksanakan ibadah qurban...
..Tatkala Nabi Musa menyampaikan cara 
yg diwahyukan oleh Allah itu kpd kaumnya ia ditertawakan dan diejek krn 
akal mereka tidak dapat menerima bhw hal yg sedemikian itu boleh 
terjadi. Mereka lupa bhw Allah telah berkali-kali menunjukkan 
kekuasaan-Nya melalui mukjizat yg diberikan kpd Musa yg kadang kala 
bahkan lebih hebat dan lebih sukar utk diterima oleh akal manusia 
berbanding mukjizat yg mereka hadapi dlm peristiwa pembunuhan pewaris 
itu.
Berkata mereka kpd Musa secara 
mengejek: "Apakah dgn cara yg engkau usulkan itu, engkau bermaksud 
hendak menjadikan kami bahan ejekan dan tertawaan org? Akan tetapi kalau
 memang cara yg engkau usulkan itu adalah wahyu, maka cubalah tanya kpd 
Tuhanmu, sapi betina atau jantankah yg harus kami sembelih? Dan apakah 
sifat-sifatnya serta warna kulitnya agar kami tidak dapat salah memilih 
sapi yg harus kami sembelih?"
Musa menjawab: "Menurut petunjuk 
Allah, yg harus disembelih itu ialah sapi betina berwarna kuning tua, 
belum pernah dipakai utk membajak tanah atau mengairi tanaman tidak 
cacat dan tidak pula ada belangnya."
Kemudian dikirimkanlah org ke pelosok 
desa dan kampung-kampung mencari sapi yg dimaksudkan itu yg akhirnya 
diketemukannya pd seorg anak yatim piatu yg memiliki sapi itu sebagai 
satu-satunya harta peninggalan ayahnya serta menjadi satu-satunya sumber
 nafkah hidupnya. Ayah anak yatim itu adalah seorg fakir miskin yg 
soleh, ahli ibadah yg tekun yg pada saat mendekati waktu wafatnya, 
berdoalah kpd Allah memohon perlindungan bagi putera tunggalnya yg tidak
 dapat meninggalkan warisan apa-apa baginya selain seekor sapi itu. Maka
 berkat doa ayah yg soleh itu terjuallah sapi si anak yatim itu dgn 
harga yg berlipat ganda krn memenuhi syarat dan sifat-sifat yg 
diisyaratkan oleh Musa utk disembelih.
Setelah disembelih sapi yg dibeli dari
 anak yatim itu, diambillah lidahnya oleh Nabi Musa, lalu dipukulkannya 
pada tubuh mayat, yg seketika bangunlah ia hidup kembali dgn izin Allah,
 menceritakan kpd Nabi Musa dan para pengikutnya bagaimana ia telah 
dibunuh oleh saudara-saudara sepupunya sendiri.
Demikianlah mukjizat Allah yg kesekian
 kalinya diperlihatkan kpd Bani Israil yg keras kepala dan keras hati 
itu namun belum juga dapat menghilangkan sifat-sifat congkak dan 
membangkang mereka atau mengikis-habis bibit-bibit syirik dan kufur yg 
masih melekat pada dada dan hati mereka...

...Kemudian Nabi Yunus AS menaiki 
kapal yang dipenuhi penumpang dan muatan. Ketika mereka berada di 
tengah-tengah lautan maka kepal itu miring dan hampir tenggelam, dimana 
mereka harus mengambil salah satu keputusan antara mereka tetap berada 
di kapal semuanya dengan resiko mengalami kebinasaan; atau membuang 
sebagian dari mereka agar kapal itu menjadi ringan dan menyelamatkan 
sisanya. Akhirnya mereka memilih jalan yang terakhir setelah menemui 
kesepakatan di antara mereka. Kemudian mereka melakukan pengundian dan 
sejumlah penumpang terkena undian tersebut termasuk di dalamnya Nabi 
Yunus AS, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman, “… kemudian ia ikut 
berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah untuk undian.” 
(Ash-Shaffat: 141).
Yakni ia termasuk dari orang-orang 
yang kalah dalam undian tersebut. Kemudian mereka pun melemparkannya ke 
laut, serta seekor ikan besar menelannya, akan tetapi tidak sampai 
mematahkan tulangnya dan merobek dagingnya.
Ketika Nabi Yunus AS berada di dalam 
perut ikan, maka dalam keadaan gelap (dalam perut ikan) ia berseru, 
“Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau,
 sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim.” (Al-Anbiya’:
 87). Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada ikan itu supaya 
memuntahkan Nabi Yunus AS di daerah yang tandus.
Nabi Yunus AS keluar dari perut ikan 
tersebut bagaikan anak burung yang baru keluar dari telur (baru menetas)
 karena saking lemahnya. Kemudian Allah Ta’ala mengasihinya dan 
menumbuhkan sebuah pohon dari jenis pohon labu baginya, dimana pohon itu
 meneduhinya, sehingga ia kuat kembali.
Kemudian Allah SWT memerintahkan Nabi 
Yunus AS supaya kembali ke kaumnya, agar ia mengajari dan menyeru 
mereka, dan penduduk negeri itu memenuhi seruannya sebanyak seratus ribu
 orang atau lebih, dimana mereka beriman, sehingga Kami karuniakan 
kepada mereka keni’matan hidup sehingga batas waktu tertentu...

..Uzair bangun dari kematian yang 
dijalaninya selama seratus tahun. Matanya mulai memandang apa yang ada 
di sekelilingnya lalu ia melihat kuburan di sekitarnya. Ia 
mengingat-ingat bahawa ia telah tertidur. Ia kembali dari kebunnya ke 
desa lalu tertidur di kuburan itu. Inilah peristiwa yang dialaminya. 
Matahari bersiap-siap untuk tenggelam sementara ia masih tertidur di 
waktu Dzuhur. Uzair berkata dalam dirinya: Aku tertidur cukup lama. 
Barangkali sejak Dzuhur sampai Maghrib. Malaikat yang diutus oleh Allah 
s.w.t membangunkannya dan bertanya: "Berapa lama kamu tinggal di sini?"
Malaikat bertanya kepadanya: "Berapa 
jam engkau tidur?" Uzair menjawab: "Saya tinggal di sini sehari atau 
setengah hari." Malaikat yang mulia itu berkata kepadanya: "Sebenarnya 
kamu tinggal di sini selama seratus tahun lamanya. " Engkau tidur selama
 seratus tahun. Allah s.w.t mematikanmu lalu menghidupkanmu agar engkau 
mengetahui jawapan dari pertanyaanmu ketika engkau merasa heran dari 
kebangkitan yang dialami oleh orang-orang yang mati. Uzair merasakan 
kehairanan yang luar biasa sehingga tumbuhlah keimanan pada dirinya 
terhadap kekuasaan al-Khaliq (Sang Pencipta). Malaikat berkata sambil 
menunjuk makanan Uzair: "Lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang 
belum berubah."
Uzair melihat buah tin itu lalu ia 
mendapatinya seperti semula di mana warnanya tidak berubah dan rasanya 
pun tidak berubah. Telah berlalu seratus tahun tetapi bagaimana mungkin 
makanan itu tidak berubah? Lalu Uzair melihat piring yang di situ ia 
memeras buah anggur dan meletakkan di dalamnya roti yang kering, dan ia 
mendapatinya seperti semula di mana minuman anggur itu masih layak untuk
 diminum dan roti pun masih tampak seperti semula, di mana kerasnya dan 
keringnya roti itu dapat dihilangkan ketika dicampur dengan perasan 
anggur. Uzair merasakan kehairanan yang luar biasa, bagaimana mungkin 
seratus tahun terjadi sementara perasan anggur itu tetap seperti semula 
dan tidak berubah. Malaikat merasa bahawa seakan-akan Uzair masih belum 
percaya atas apa yang dikatakannya. kerana itu, malaikat menunjuk 
keldainya sambil berkata: "Dan lihatlah kepada keledaimu itu (yang telah
 menjadi tulang- belulang)."
Uzair pun melihat ke keldainya tetapi 
ia tidak mendapati kecuali ia tanah dari tulang-tulang keldainya. 
Malaikat berkata kepadanya: "Apakah engkau ingin melihat bagaimana Allah
 s.w.t membangkitkan orang-orang yang mati? Lihatlah ke tanah yang di 
situ terletak keledaimu." Kemudian malaikat memanggil tulang-tulang 
keldai itu lalu atom-atom tanah itu memenuhi panggilan malaikat sehingga
 ia mulai berkumpul dan bergerak dari setiap arah lalu terbentuklah 
tulang-tulang. Malaikat memerintahkan otot-otot saraf daging untuk 
bersatu sehingga daging melekat pada tulang-tulang keldai. Sementara 
itu, Uzair memperhatikan semua proses itu. Akhirnya, terbentuklah tulang
 dan tumbuh di atasnya kulit dan rambut.
Alhasil, keldai itu kembali seperti 
semula setelah menjalani kematian. Malaikat memerintahkan agar roh 
keldai itu kembali kepadanya dan keldai pun bangkit dan berdiri. Ia 
mulai mengangkat ekornya dan bersuara. Uzair menyaksikan tanda-tanda 
kebesaran Allah s.w.t tersebut terjadi di depannya. Ia melihat bagaimana
 mukjizat Allah s.w.t yang berupa kebangkitan orang-orang yang mati 
setelah mereka menjadi tulang belulang dan tanah. Setelah melihat 
mukjizat yang terjadi di depannya, Uzair berkata: "Saya yakin bahawa 
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. "
Uzair bangkit dan menunggangi 
keldainya menuju desanya. Allah s.w.t berkehendak untuk menjadikan Uzair
 sebagai tanda-tanda kebesaran-Nya kepada masyarakat dan mukjizat yang 
hidup yang menjadi saksi atas kebenaran kebangkitan dan hari kiamat. 
Uzair memasuki desanya pada waktu Maghrib. Ia tidak percaya melihat 
perubahan yang terjadi di desanya di mana rumah-rumah dan jalan-jalan 
sudah berubah, begitu juga manusia dan anak-anak yang ditemuinya. Tak 
seorang pun di situ yang mengenalinya. sebaliknya, ia pun tidak 
mengenali mereka. Uzair meninggalkan desanya saat beliau berusia empat 
puluh tahun dan kembali kepadanya dan usianya masih empat puluh tahun. 
Tetapi desanya sudah menjalani waktu seratus tahun sehingga rumah-rumah 
telah hancur dan jalan-jalan pun telah berubah dan wajah-wajah baru 
menghiasi tempat itu.
.. Dan dihimpunkan untuk Sulaiman 
tenteranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka itu diatur dengan 
tertib (dalam barisan) sehingga apabila mereka sampai di lembah semut 
berkatalah seekor semut, “hai semut-semut, masuklah ke dalam 
sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tenteranya, 
sedangkan mereka tidak menyadari.”
Maka Nabi Sulaiman tersenyum dengan tertawa karena mendengar perkataan semut itu. Katanya,
“Ya Rabbi, limpahkan kepadaku kurnia 
untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan 
kepada kedua orang tuaku; kurniakan padaku hingga boleh mengerjakan amal
 soleh yang Engkau redhai; dan masukkan aku dengan rahmat-Mu ke dalam 
golongan hamba-hambaMu yang soleh.”
(An-Naml: 16-19)
Menurut sejumlah riwayat, pernah suatu
 hari Nabi Sulaiman as bertanya kepada seekor semut, “Wahai semut! 
Berapa banyak engkau perolehi rezeki dari Allah dalam waktu satu tahun?”
“Sebesar biji gandum,” jawabnya.
Kemudian, Nabi Sulaiman memberi semut 
sebiji gandum lalu memeliharanya dalam sebuah botol. Setelah genap satu 
tahun, Sulaiman membuka botol untuk melihat nasib si semut. Namun, 
didapatinya si semut hanya memakan sebahagian biji gandum itu.
“Mengapa engkau hanya memakan sebahagian dan tidak menghabiskannya?” tanya Nabi Sulaiman.
“Dahulu aku bertawakal dan pasrah diri
 kepada Allah,” jawab si semut. “Dengan tawakal kepada-Nya aku yakin 
bahwa Dia tidak akan melupakanku. Ketika aku berpasrah kepadamu, aku 
tidak yakin apakah engkau akan ingat kepadaku pada tahun berikutnya 
sehingga boleh memperoleh sebiji gandum lagi atau engkau akan lupa 
kepadaku. Karena itu, aku harus tinggalkan sebahagian sebagai bekal 
tahun berikutnya.”...
Pada suatu ketika, Nabi Sulaiman 
mengumpulkan dan memeriksa seluruh pengikut-pengikutnya baik dari 
kalangan manusia, jin dan binatang, termasuk burung-burung. Berdasarkan 
pemeriksaannya, Nabi tidak melihat burung hud-hud. Karena ketidakhadiran
 burung hud-hud tersebut, beliau berjanji akan mengazabnya dengan azab 
yang keras, atau bahkan menyembelihnya. Ternyata, tidak lama kemudian, 
burung hud-hud datang menghadap Nabi Sulaiman. Burung hud-hud 
menjelaskan perihal keterlambatannya karena mencari berita tentang 
adanya seorang wanita yang menjadi pemimpin suatu negara dan dianugerahi
 segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar. Atas berita yang 
dibawa oleh burung hud-hud tersebut, akhirnya Nabi Sulaiman mengunjungi 
kerajaan Saba yang dipimpin oleh ratu Balqis yang akhirnya masuk Islam 
dengan dakwah Nabi Sulaiman. Kisah tersebut diabadikan dalam Qur’an 
Surat An-Naml ayat 22-23.
Kisah tersebut menggambarkan burung 
hud-hud (sebagai anak buah) yang mempunyai kecerdasan dan kecemerlangan 
berpikir sehingga pengembaraannya dalam mencari makanan (nafkah) tidak 
semata untuk tujuan duniawi melainkan untuk penyebaran agama. Burung 
hud-hud, di antara waktunya, memanfaatkan kesempatan mencari berita dan 
kabar suatu kaum karena ia berkeinginan untuk menyampaikan risalah Islam
 kepada mereka. Melalui presentasi burung hud-hud yang gemilang serta 
keberanian dalam mengemukakan uzur (keterlambatan), Nabi Sulaiman dapat 
mengajak kaum Saba untuk mentauhidkan Allah.
Ketika itu kami bersama Nabi besar 
Muhammad Saw tengah berada dalam sebuah peperangan. Tiba-tiba datang 
seekor unta mendekati beliau, lalu untu tersebut berbicara, "Ya 
Rasulullah, sesungguhnya si fulan (pemilik unta tersebut) telah 
memanfaatkan tenagaku dari semenjak muda hinga usiaku telah tua seperti 
sekarang ini. Kini ia malah hendak menyembelihku. Aku berlindung 
kepadamu dari keinginan si fulan yang hendak menyembelihku."
Mendengar pengaduan sang unta, 
Rasulullah Saw memanggil sang pemilik unta dan hendak membeli unta 
tersebut dari pemiliknya. Orang itu malah memberikan unta tersebut 
kepada beliau.. Unta itu pun dibebaskan oleh Nabi kami Muhammad Saw.
Juga ketika kami tengah bersama 
Muhammad Saw, tiba-tiba datang seorang Arab pedalaman sambil menuntun 
untanya. Arab baduy tersebut meminta perlindungan karena tangannya 
hendak dipotong, akibat kesaksian palsu beberapa orang yang berkata 
bohong. Kemudian unta itu berbicara dengan Nabi kami Muhammad Saw, 
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya orang ini tidak bersalah. Para saksi 
inilah yang telah memberikan pengakuan palsu karena mereka telah 
dipaksa. Sebenarnya pencuriku adalah seorang Yahudi."
Anjing tersebut berwarna kuning, di 
surga bentuknya berubah menjadi kambing gibas, ia bernama Qithmir, ada 
yang mengatakan bernama Tawarum dan ada yang mengatakan bernama Huban.
referensi hasil ATP dari mas aziz 
1 komentar:
Spraying pesticide in Riyadh
Company of examination in Riyadh
Restoration Company in Riyadh
Water leak detection company in Riyadh
Spraying of pesticides in Riyadh
A water insulation company in Riyadh
Insulation of tanks in Riyadh
Furniture transfer company in Riyadh
Posting Komentar