MATEMATIKA SEDEKAH
Oleh:
USTADZ YUSUF MANSUR
USTADZ YUSUF MANSUR
PENGANTAR
Sedekah  bisa mendatangkan ampunan Allah, menghapus dosa dan menutup kesalahan  dan keburukan. Sedekah bisa mendatangkan ridha Allah, dansedekah bisa  mendatangkan kasih sayang dan bantuan Allah. Wuh, inilah sekian fadilah  sedekah yang ditawarkan Allah bagi para pelakunya.
Sebagaimana  kita ketahui, hidup kita jadi susah, lantaran memang kita banyak betul  dosanya. Dosa-dosa kita mengakibatkan kehidupan kita menjadi tertutup  dari Kasih Sayangnya Allah. Kesalahan-kesalahan yang kita buat, baik  terhadap Allah, maupun terhadap manusia, membuat kita terperangkap dalam  lautan kesusahan yang sejatinya kita buat sendiri. Hidup kita pun  banyak masalah. Lalu Allah datang menawarkan bantuan-Nya, menawarkan  kasih sayang-Nya, menawarkan ridha-Nya terhadap ikhtiar kita, dan  menawarkan ampunan-Nya. Tapi kepada siapa yang Allah bisa berikan ini  semua? Kepada siapa yang mau bersedekah. Kepada yang mau membantu orang  lain. Kepada yang mau peduli dan berbagi.
Kita  memang susah. Tapi pasti ada yang lebih susah. Kita memang sulit, tapi  pasti ada yang lebih sulit. Kita memang sedih, tapi barangkali ada yang  lebih sedih. Terhadap mereka inilah Allah minta kita memperhatikan jika  ingin diperhatikan.
Insya  Allah, hari demi hari, saya akan menulis tentang sedekah, dan segala  apa yang terkait dengan sedekah. Di website ini. Saudara yang melihat,  Saudara yang membaca, Saudara yang bisa memetik hikmahnya,
Saya  mempersilahkan membagi kepada sebanyak-banyaknya keluarga,kawan dan  sahabat Saudara. Barangkali ada kebaikan bersama yang bias diambil. Di  website ini pula, Saudara akan bisa Mengambil petikan hadits hari per  hari dan ayat hari per hari, yang berkaitan dengan sedekah dan amaliyah  terkait, dengan pembahasan singkatnya.
Di  pembahasan-pembahasan tentang sedekah, saya akan banyak mendorong diri  saya dan saudara, untuk melakukan sedekah, dengan mengemukakanfadilah  fadilah / keutamaannya. Insya Allah pembahasan akan sampaikepada Ihsan,  Mahabbah, Ikhlas dan Ridha Allah. Apa yang tertulis,adalah untuk  memotivasi supaya tumbuh keringanan dalam berbagi, kemauan dalam  bersedekah. Sebab biar bagaimanapun, manusia adalah pedagang. Ia perlu  dimotivasi untuk melakukan Akhirnya, mintalah doa kepada Allah, agar  Allah terus menerus membukakan pintu ilmu, hikmah, taufiq dan  hidayah-Nya hingga sampai kepada derajat “mukhlishiina lahuddien”,  derajat orang-orang yang mengikhlaskan diri kepada Allah.
Matematika Dasar Sedekah
Apa yang kita lihat dari matematika di bawah ini?
Ø      10 – 1 = 19
Ø      Pertambahan ya? Bukan pengurangan?
Ø      Kenapa matematikanya begitu?
Ø      Matematika pengurangan darimana?
Ø      Koq ketika dikurangi, hasilnya malah lebih besar?
Ø      Kenapa bukan 10-1 = 9?
Inilah  kiranya matematika sedekah. Dimana ketika kita memberi dari apa yang  kita punya, Allah justru akan mengembalikan lebih banyak lagi.  Matematika sedekah di atas, matematika sederhana yang diambil dari QS.  6: 160, dimana Allah menjanjikan balasan 10x lipat bagi mereka yang mau  berbuat baik.
Jadi,  ketika kita punya 10, lalu kita sedekahkan 1 di antara yang sepuluh  itu, maka hasil akhirnya, bukan 9. Melainkan 19. Sebab yang satu yang  kita keluarkan, dikembalikan Allah sepuluh kali lipat. Hasil akhir, atau  jumlah akhir, bagi mereka yang mau bersedekah, tentu akan lebih banyak  lagi, tergantung Kehendak Allah. Sebab Allah juga menjanjikan balasan  berkali-kali lipat lebih dari sekedar sepuluh kali lipat. Dalam QS. 2:  261, Allah menjanjikan 700x lipat.
Tinggallah  kita yang kemudian membuka mata, bahwa pengembalian Allah itu bentuknya  apa? Bukalah mata hati, dan kembangkan ke-husnudzdzanan, atau positif  thinking ke Allah. Bahwa Allah pasti membalas dengan balasan yang pas  buat kita.
Memberi Lebih Banyak, Menuai Lebih Banyak
Kita  sudah belajar matematika dasar sedekah, dimana setiap kita bersedekah  Allah menjanjikan minimal pengembalian sepuluh kali lipat (walaupun ada  di ayat lain yg Allah menyatakan akan membayar 2x lipat). Atas dasar ini  pula, kita coba bermain-main dengan matematika sedekah yang  mengagumkan. Bahwa semakin banyak kita bersedekah, ternyata betul Allah  akan semakin banyak juga memberikangantinya, memberikan pengambalian  dari-Nya.
Coba lihat ilustrasi matematika berikut ini:
Pada pembahasan yang lalu, kita belajar: 10 - 1 = 19
Maka, ketemulah ilustrasi matematika ini:
- 10 - 2= 28
- 10 - 3= 37
- 10 - 4= 46
- 10 - 5= 55
- 10 - 6= 64
- 10 - 7= 73
- 10 - 8= 82
- 10 - 9= 91
- 10 - 10= 100
Menarik  bukan? Lihat hasil akhirnya? Semakin banyak dan semakin banyak. Sekali  lagi, semakin banyak bersedekah, semakin banyak penggantian dari Allah.
Mudah-mudahan  Allah senantiasa memudahkan kita untuk bersedekah, meringankan langkah  untuk bersedekah, dan membuat balasan Allah tidak terhalang sebab dosa  dan kesalahan kita.
Sebagaimana  kita ketahui, hidup kita jadi susah, lantaran memang kita banyak betul  dosanya. Dosa-dosa kita mengakibatkan kehidupan kita menjadi tertutup  dari Kasih Sayangnya Allah. Kesalahan- kesalahan yang kita buat, baik  terhadap Allah, maupun terhadap manusia, membuat kita terperangkap dalam  lautan kesusahan yang sejatinya kita buat sendiri. Hidup kita pun  banyak masalah. Lalu Allah datang menawarkan bantuan-Nya, menawarkan  kasih sayang-Nya,menawarkan ridha-Nya terhadap ikhtiar kita, dan  menawarkan ampunan-Nya. Tapi kepada siapa yang Allah bisa berikan ini  semua? Kepada siapa yang mau bersedekah. Kepada yang mau membantu orang  lain. Kepada yang mau peduli dan berbagi.
Kita  memang susah. Tapi pasti ada yang lebih susah. Kita memang sulit, tapi  pasti ada yang lebih sulit. Kita memang sedih, tapi  barangkali ada yang  lebih sedih. Terhadap mereka inilah Allah minta kita memperhatikan jika  ingin diperhatikan Insya Allah, hari demi hari, saya akan menulis  tentang sedekah, dan segala apa yang terkait dengan sedekah. Di website  ini. Saudara yang melihat, Saudara yang membaca, Saudara yang bisa  memetik hikmahnya,
saya  mempersilahkan membagi kepada sebanyak-banyaknya keluarga, kawan dan  sahabat Saudara. Barangkali ada kebaikan bersama yang bias diambil. Di  website ini pula, Saudara akan bisa mengambil petikan hadits hari per  hari dan ayat hari per hari, yang berkaitan dengan sedekah dan amaliyah  terkait, dengan pembahasan singkatnya. Di pembahasan-pembahasan tentang  sedekah, saya akan banyak mendorong diri saya dan saudara, untuk  melakukan sedekah, dengan mengemukakan fadilah-fadilah/keutamaannya.  Insya Allah pembahasan akan sampai kepada Ihsan, Mahabbah, Ikhlas dan  Ridha Allah. Apa yang tertulis, adalah untuk memotivasi supaya tumbuh  keringanan dalam berbagi, kemauan dalam bersedekah. Sebab biar  bagaimanapun, manusia adalah pedagang. Ia perlu dimotivasi untuk  melakukan sebuah amal. Kepada Allah juga semuanya berpulang Akhirnya,  mintalah doa kepada Allah, agar Allah terus menerus membukakan pintu  ilmu, hikmah, taufiq dan hidayah-Nya hingga sampai kepada derajat  “mukhlishiina lahuddien”, derajat orang-orang yang mengikhlaskan diri  kepada Allah.
2.5 % Tidaklah Cukup
Saudaraku,  barangkali sekarang ini zamannya minimalis. Sehingga ke sedekah juga  hitung-hitungannya jadi minimalis. Angka yang biasa diangkat, 2,5%. Kita  akan coba ilustrasikan, dengan perkalian sepuluh kali lipat, bahwa  sedekah minimalis itu tidak punya pengaruh yang signifikan.
Contoh  berikut ini, adalah contoh seorang karyawan yang punya gaji 1jt. Dia  punya pengeluaran rutin sebesar 2jt. Kemudian dia bersedekah 2,5% dari  penghasilan yang 1jt itu. Maka kita dapat perhitungannya sebagai  berikut:
Sedekah: Sebesar 2,5%
2,5% dari 1.000.000 = 25.000
Maka, tercatat di atas kertas:
1.000.000 – 25.000 = 975.000
Tapi  kita belajar, bahwa 975.000 bukan hasil akhir. Allah akan mengembalikan  lagi yang 2,5% yang dia keluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau  sebesar 250.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laa  yahtasib (rizki tak terduga) sebesar:
975.000 + 250.000 = 1.225.000
Lihat,  “hasil akhir” dari perhitungan sedekah 2,5% dari 1jt, “hanya” jadi Rp.  1.225.000,-. Masih jauh dari pengeluaran dia yang sebesar Rp. 2jt. Boleh  dibilang secara bercanda, bahwa jika dia sedekahnya “hanya” 2,5%, dia  masih akan keringetan untuk mencari sisa 775.000 untuk menutupi  kebutuhannya.
Coba Sedekah 10 %
Saudara  sudah belajar, bahwa sedekah 2,5% itu tidaklah cukup. Ketika diterapkan  dalam kasus seorang karyawan yang memiliki gaji 1jt dan pengeluarannya  2jt, maka dia hanya mendapatkan pertambahan 250rb, yang merupakan  perkalian sedekah 2,5% dari 1jt, dikalikan sepuluh. Sehingga “skor”  akhir, pendapatan dia hanya berubah menjadi Rp. 1.225.000. Masih cukup  jauh dari kebutuhan dia yang 2jt.
Sekarang kita coba terapkan ilustrasi berbeda. Ilustrasi sedekah 10%.
Sedekah: Sebesar 10% 10% dari 1.000.000 = 100.000 Maka, tercatat di atas kertas: 1.000.000 – 100.000 = 900.000
Kita  lihat, memang kurangnya semakin banyak, dibandingkan dengan kita  bersedekah 2,5%. Tapi kita belajar, bahwa 900.000 itu bukanlah hasil  akhir. Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang dia keluarkan  sebanyak sepuluh kali lipat, atau dikembalikan sebesar 1.000.000.  Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak  terduga) sebesar: 900.000 + 1.000.000 = 1.900.000
Dengan  perhitungan ini, dia “berhasil” mengubah penghasilannya, menjadi  mendekati angka pengeluaran yang 2jt nya. Dia cukup butuh 100rb tambahan  lagi, yang barangkali Allah yang akan menggenapkan.
2.5 ITU CUKUP, KALAU …
Setiap  perbuatan, pasti ada balasannya. Dan satu hal yang saya kagumi dari  matematika Allah, bahwa Spiritual Values, ternyatab selalu punya  keterkaitan dengan Economic Values. Kita akan bahas pelan-pelan sisi  ini, sampe kepada pemahaman yang mengagumkan tentang kebenaran janji  Allah tentang perbuatan baik dan perbuatan buruk.
Kita  sedang membicarakan bahwa sedekah 2,5% itu tidaklah cukup. Mestinya,  begitu saya ajukan dalam tulisan terdahulu, sedekah kita, haruslah  minimal 10%. Dengan bersedekah 10%, insya Allah kebutuhan-kebutuhan  kita, yang memang kita hidup di dunia pasti punya kebutuhan, akan  tercukupi.
Dari  ilustrasi di dua tulisan terdahulu, saya memaparkan bahwa ketika  seorang karyawan bersedekah 2,5% dari gajinya yang 1jt, maka  “pertambahannya” menjadi Rp. 1.225.000. Yakni didapat dari Rp.975.000,  sebagai uang tercatat setelah dipotong sedekah, ditambah dengan  pengembalian sepuluh kali lipat dari Allah dari 2,5% nya. Bila sedekah  2,5% ini yang dia tempuh, sedangkan dia punya pengeluaran 2jt, maka  kekurangannya teramat jauh. Dia masih butuh Rp. 775.000,-. Maka kemudian  saya mengajukan agar kita bersedekah jangan 2,5%, tapi lebihkan.  Misalnya 10%.
Saudaraku,  ada pernyataan menarik dari guru-guru sedekah, bahwa katanya, sedekah  kita yang 2,5% itu sebenarnya tetap akan mencukupi kebutuhan-kebutuhan  kita, di dunia ini, maupun kebutuhan yang lebih hebat lagi di akhirat,  kalau kita bagus dalam amaliyah lain selain sedekah. Misalnya, bagus  dalam mengerjakan shalat. Shalat dilakukan selalu berjamaah. Shalat  dilakukan dengan menambah sunnah-sunnahnya; qabliyah ba’diyah, hajat,  dhuha, tahajjud. Bagus juga dalam hubungan dengan orang tua, dengan  keluarga, dengan tetangga, dengan kawan sekerja, kawan usaha. Terus,  kita punya maksiat sedikit, keburukan sedikit. Bila ini yang terjadi,  maka insya Allah, cukuplah kita akan segala hajat kita. Allah akan  menambah poin demi poin dari apa yang kita lakukan.
Hanya  sayangnya, kita-kita ini justru orang yang sedikit beramal, dan banyak  maksiatnya. Jadilah kita orang-orang yang merugi. Skor akhir yang  sebenernya sudah bertambah, dengan sedekah 2,5% itu, malah harus  melorot, harus tekor, sebab kita tidak menjaga diri. Perbuatan buruk  kita, memakan perbuatan baik kita. Tambahi terus amaliyah kita, dan  kurangi terus maksiat kita Kalikan Dari Target Supaya Beroleh Lebih. 
Saudaraku,  ini menyambung tiga tulisan terdahulu. Kasusnya, tetap sama: Seorang  karyawan dengan gaji 1jt, yang punya pengeluaran 2jt. Bila karyawan  tersebut mau hidup tidak pas-pasan, dan mau dicukupkan Allah, dia harus  menjaga dirinya dari keburukan, dan terus memacu dirinya dengan berbuat  kebaikan dan kebaikan. Kemudian, lakukan sedekah 10% bukan dari gajinya,  melainkan dari pengeluarannya.
Kita lihat ya…
Sedekah  10% dari 2jt (bukan dari gajinya yang 1jt), maka akan didapat angka  sedekah sebesar Rp. 200rb. Gaji pokok sebesar 1jt, dikurang 200rb,  menjadi tinggal 800rb. Lihat, angka tercatatnya tambah mengecil, menjadi  tinggal 800.000.
Tapi  di sinilah misteri sedekah yang ajaib. Yang 200rb yang disedekahkan,  akan dikembalikan sepuluh kali lipat oleh Allah, atau menjadi 2jt.  sehingga skor akhirnya bukan 800rb, melainkan 2,8jt.
Dengan  perhitungan di atas, kebutuhannya yang 2jt, malah terlampaui. Dia lebih  800rb. Subhanallah. Apalagi kalau kemudian dia betul-betul mau  memelihara diri dari maksiat dan dosa, dan mempertahankan perbuatan  baik, maka lompatan besar akan terjadi dalam hidupnya. Sebuah perubahan  besar, sungguh-sungguh akan terjadi. Baik kemuliaan hidup, kejayaan,  kekayaan, hingga keberkahan dan ketenangan hidup. Sekali lagi,  subhanallah.
sumber : (www.wisatahati.com)

2 komentar:
saya akan coba Matematika Sedekah seperti apa yang dijelaskan oleh Ustaz Yusuf Mansyur.. Trikasih Pak Ustaz,,
...
TRIMAKASIH PAK uSTAZ.. SAYA AKAN MENCOBA KARENA SAYA YAKIN AKAN JANJI-JANJI ALLAH,...
Posting Komentar